Sistem Pembangunan Keolahragaan Kaltim Harus Tepat Guna

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifuddian. Foto : Erlangga/mr
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifuddian mendorong sistem pembangunan keolahragaan di Provinsi Kalimantan Timur dapat tepat guna, baik dari segi atlet maupun sarana dan prasarana. Seperti diketahui Kaltim dihadapkan pada persoalan venue pasca mereka menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2008 lalu, yang saat ini terbengkalai tanpa perawatan.
Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI dengan Wali Kota Balikpapan serta stakeholder keolahragaan Kaltim di Balikpapan, Kaltim, Jumat (13/12/2019). Hetifah menilai bahwa fenomena tersebut akan menjadi masukan penting untuk penyelenggaraan event olahraga nasional selanjutnya, sebab biaya yang dikeluarkan tidak kecil.
“Sebenarnya kita ingin mengangkat situasi dan kondisi di daerah sebagai bahan pertimbangan atau masukan-masukan penting bagi kebijakan dan banyak sebetulnya inisiatif yang sangat bagus dari daerah yang mungkin kurang terdengar. Dan ini bisa dijadikan best practice supaya daerah lain pun mengikuti bagaimana caranya bisa membangun keolahragaan di daerahnya dengan baik,” ujarnya.
Hetifah menilai sejauh ini kolaborasi Pemkot dengan seluruh stakeholder keolahragaan di Kaltim sudah sangat baik, namun perlu didukung dengan kebijakan regulasi yang baik. Terutama pengelolaan sekolah khusus keolahragaan yang selama ini didukung oleh APBD juga telah menghasilkan bakat-bakat muda terbaik yang telah mengharumkan nama Kaltim. Ia menilai hal ini patut menjadi contoh bagi daerah lain.
Politisi Partai Golkar tersebut juga menjelaskan bahwa Panitia Kerja PON akan terus menganalisa persoalan-persoalan terkait penyelenggaraan PON melalui revisi-revisi kebijakan demi penyelenggaraan PON yang lebih baik. Untuk itu ia mengaku bahwa Komisi X DPR RI saat ini sedang fokus terhadap penyelenggaraan PON 2020 di Papua nanti.
“Yang terpenting adalah kontingen secara keseluruhan itu bisa fokus kepada pertandingan yang akan dilakukan. Barangkali nanti solusi-solusi dan opsi-opsi itu perlu didetailkan kembali. Termasuk misalnya memanfaatkan juga Kapal Pelni itu mungkin merupakan salah satu solusi (untuk akomodasi atlet), jika tidak ada jalan keluar lainnya,” jelas politisi dapil Kaltim tersebut. (er/sf)